hambalang-Agrowisata merupakan sebuah bentuk khusus pariwisata di lokasi usaha tani rumah tangga yang dapat berdampak ganda terhadap aspek sosial-ekonomi dan permukaan areal (landscape) pedesaan. Berdasarkan penelitian Brscic pada tahun 2002, diketahui bahwa aktivitas rumah tangga agrowisata terdiri atas dua bagian yaitu aktivitas wisata dan aktivitas pertanian.
Aktivitas rumah tangga agrowisata berdampak pada lingkungan pedesaan. Agrowisata sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan oleh produsen pertanian lainnya di desa tersebut. Di samping itu, rumah tangga agrowisata dapat menjual barang dan jasa secara langsung atau tidak langsung melalui asosiasi turis, agen-agen turis atau operator-operator tur.
Secara formal, Wolfe dan Bullen (2011) mendefinisikan agrowisata sebagai sebuah aktivitas, usaha atau bisnis yang mengkombinasikan elemen dan ciri-ciri utama pertanian dan pariwisata serta menyediakan sebuah pengalaman kepada pengunjung yang mendorong aktivitas ekonomi dan berdampak pada usaha tani dan pendapatan masyarakat.
Agrowisata juga dapat menyediakan lebih banyak aktivitas ekonomi terhadap petani dan masyarakat pedesaan, serta yang mencakup penyediaan jasa dan produk agroturistik kepada pengunjung. Pizam dan Pokela (2005) menggolongkan aktivitas agrowisata ke dalam dua kategori yaitu aktivitas usaha tani (farming activities) dan aktivitas yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan usaha tani (non-farming activities). Sedangkan Wood (2006) menggolongkannya ke dalam on-farm activities dan off-farm activities.
Berbagai aktivitas agrowisata yang sering dijumpai di antaranya:
Sznajder et al. (2009) menambahkan konsep agrowisata yang membedakan antara agrowisata tradisional dan agrowisata modern. Agrowisata tradisional hanya menawarkan paket liburan dengan tinggal sementara kepada pengunjung untuk menikmati sumberdaya alami usaha tani dan petani hanya mendapatkan sejumlah kecil tambahan pendapatan. Selanjutnya, dalam agrowsiata modern, petani tampak lebih berinisiatif melakukan investasi untuk dapat menawarkan lebih banyak produk agroturistik dengan harapan dapat memberikan sumbangan nyata terhadap pendapatan usaha taninya.
Utama (2005) menemukan bahwa faktor pendorong wisatawan mengunjungi objek wisata bertipe ekowisata dan agrowisata di antaranya dominan dipengaruhi oleh faktor relaxation, escape, strengthening family bond, dan play. Kunjungannya untuk memenuhi tujuan penyegaran tubuh, menghilangkan kejenuhan, ajakan teman atau keluarga, dan mencari hiburan atau bermain.